Promovendus

:

Muzaiyana (09.34.712/S3)

Judul Disertasi

:

GERAKAN TAREKAT TIJANIYAH DALAM MASYARAKAT MADURA DI PROBOLINGGO (1930-2010)

Promosi

:

Rabu, 17 Juli 2019, Pukul: 11.00 - 12.30 WIB.
Aula Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga
     

Promotor

:

1. Prof. Dr. H. Dudung Abdurrahman, M.Hum.
2. Dr. Maharsi, M.Hum.
                                         

Penguji

 

:

 

1. Prof. Dr. H. Faisal Ismail, M.A.                                 
2. Dr. Phil. Sahiron,M.A.                                                      
3. Dr. Ahmad Rifa'i, M.Phil.             
4. Prof. Dr. H. Mundzirin Yusuf, M.Si.                   

 

Abstraksi

 

:

 

Disertasi ini membahas gerakan Tarekat Tijaniyah di kalangan masyarakat Madura, tepatnya di wilayah Probolinggo, Jawa Timur. Tarekat Tijaniyah adalah salah satu dari sekian tarekat yang unik karena sering dikatakan oleh sebagian peneliti, sebagai tarekat eksklusif dan kontroversial. Kesan eksklusif muncul karena para pengikut tarekat ini harus melepaskan semua afiliasi tarekat sufi sebelumnya, dan ini sangat tidak lazim di dunia tarekat. Tijaniyah disebut tarekat kontroversial, karena kehadiran tarekat ini sering pula mendapatkan respon yang kurang baik dari sebagian kelompok tarekat lainnya, sehingga tak jarang mengakibatkan gesekan-gesekan kecil yang cenderung mengarah pada terjadinya ketegangan diantara keduanya..

Adapun fokus riset yang penulis teliti adalah (1) Bagaimana profil Tarekat Tijaniyah? (2) Mengapa tarekat Tijaniyah di wilayah Probolinggo, banyak diikuti oleh masyarakat Madura?  (3) Bagaimana peranan guru tarekat Tijaniyah dalam melakukan gerakan-gerakan social?.

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, penulis menggunakan metode penelitian historis dengan pendekatan sosial budaya. Temuan dalam penelitian ini adalah; (1) Jumlah penganut tarekat Tijaniyah di Jawa Timur mayoritas berasal dari kalangan suku Madura. Karena beberapa aspek dari tradisi dan kepercayaan yang dianut orang Madura memperoleh relevansi dalam sebagian doktrin dan sistem ritual yang ditawarkan oleh Tarekat Tijaniyah. Riset ini menunjukkan perkembangan Tijaniyah yang cepat dalam masyarakat Madura, tidak hanya dapat dilihat dari aspek politik dan ekonomi, tetapi juga dapat ditinjau dari  aspek tradisi dan doktrin Tarekat. (2) Beberapa ritual atau dzikir dalam tarekat ini juga dikenalkan melalui wadah kegiatan-kegiatan keagamaan yang telah melekat di kalangan tradisi masyarakat setempat. Doktrin tampaknya menjadi salah satu faktor daya tarik tersendiri bagi masyarakat Madura untuk bergabung ke dalam tarekat ini. Walaupun dalam proses sejarahnya, tarekat Tijaniyah pernah mengalami ketegangan dengan tarekat lainnya, terbukti pada tahun 1980-an telah menimbulkan tanda tanya besar dari terekat lain terhadap keabsahan atau kemuktabarahan tarekat Tijaniyah ini. (3) Peranan tokoh tarekat, muqaddam, sangat penting karena bagi masyarakat Madura pada umumnya, mereka diyakini memiliki kelebihan atau keistimewaan tertentu. Sehingga gerakan-gerakan sosial yang digagas oleh pemimpin tarekat  memiliki daya tarik luar biasa dan menjadi wadah untuk menarik simpati masyarakat. Figur seorang kiai, termasuk syekh tarekat Tijaniyah seringkali dianggap sebagai bagian dari presentasi kesucian yang memiliki hubungan khusus dengan Sang Pencipta. Penghormatan tinggi diberikan kepadanya bukan hanya dipercaya sebagai orang alim dalam bidang agama tetapi juga dianggap istimewa karena dipercaya memiliki keturunan yang silsilahnya atau nasab-nya bersambung kepada Nabi Muhammad SAW.


Keywords:             Tijaniyah, tarekat, kultur, doktrin, muqaddam, masyarakat Madura.