Promovendus |
: |
M. Nurul Humaidi (09.34.713/S3) |
Judul Disertasi |
: |
PESANTREN MUHAMMADIYAH (Kajian Historis Pondok Pesantren Karangasem Muhammadiyah Paciran, 1948-1997. |
Promosi |
: |
Senin, 26 Agustus 2019, Pukul: 13.30 - 15.00 WIB. Aula Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga |
Promotor |
: |
1. Prof. Dr. H. Iskandar Zulkarnain, M.A. |
Penguji
|
:
|
1. Prof. Hj. Darmiyati Zuchdi, MS., Ed.D. 2. Dr. Hj. Siti Maryam, M.Ag. 3. Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M.Si. 4. H. Ahmad Muttaqin, M.A., Ph.D |
Abstraksi |
: |
Muhammadiyah dikenal dengan pembaruan pendidikan Islam yang diawalai dengan adopsi terhadap sistem, kelembagaan dan metode pendidikan modern, namun tetap mempertahankan unsur-unsur keislaman. Pembaruan pendidikan Muhammadiyah diawali dengan eksistensi sekolah, madrasah, dan kemudian pesantren. Sesuai watak dasar pendidikan Muhammadiyah, pesantren Muhammadiyah pun kental dengan watak pembaruan. Penelitian ini membahas Pesantren Muhammadiyah dengan melakukan kajian historis pada Pondok Pesantren Karangasem Muhammadiyah Paciran: 1948-1997. Pertanyaan penelitian yang diajukan adalah: (1) Bagaimana sejarah perkembangan kelembagaan Pondok Pesantren Karangasem Muhammadiyah Paciran? (2) Bagaimana bentuk-bentuk pembaruan pendidikan Islam yang dilakukan Pondok Pesantren Karangasem Muhammadiyah Paciran dalam menjaga eksistensinya? (3) Apa kontribusi Pondok Pesantren Karangasem Muhammadiya Paciran terhadap pendidikan Islam dan kehidupan sosial-keagamaan? Sejarah perkembangan kelembagaan Podndok Pesantren Karangasem meliputi: (1) periode formatif: 1948-1956, (2) periode penegasan identitas: 1957-1981, dan (3) periode pengembangan: 1982-1997. Periode formatif merupakan tahap pembentukan elemen-elemen kepesantrenan. Periode penegasan identitas merupakan tahap menjadi pesantren Muhammadiyah. Periode pengembangan merupakan tahap perluasan kelembagaan pendidikan formal, berupa sistem madrasah dan sistem sekolah sekaligus. Pembaruan pendidikan Islam yang dilakukanoleh Pondok Pesantren Karangasem berbentuk sikap akomodatif dengan melakukan adopsi sistem madrasah dan sekolah ke dalam pesantren, yang meliputi kelembagaan, kurikulum, dan metodenya. Hal ini menjadikan Pondok Pesantren Karangasem sebagai pesantren mutamddin, yaitu pesantren yang mampu mempertahankan nilai-nilai dan tradisi pesantren tetapi mampu beradaptasi terhadap modernitas. Maka, eksistensi pesantren ditentukan oleh kemampuannya dalam merespons unsur-unsur modernitas dan kekuatannya dalam menjaga, memelihara, dan melestarikan khazanah dunia pesantren. Kontribusi Pondok Pesantren Karangasem terhadap Pendidikan islam berupa pertumbuhan dan penyebaran pesantren Muhammadiyah, integrasi ilmu agama dan ilmu umum dalam kurikulumnya, dan metode pembelajaran yang mengkombinasikan antara metode modern dan metode tradisional. Kontribusi terhadap kehidupan sosial keagamaan berupa penyebaran dan penguatan paham keagamaan Muhammadiyah dan lahirnya elit yang terlibat dalam berbagai bidang kehidupan sebagai penggerak perubahan Pondok Pesantren Karangasem merupakan kekuatan yang memberikan efek domino kepada masyarakat sekitarnya, dan terus meluas sesuai dengan wilayah penyebaran para alumni. Temuan ini memperkuat teori lingkaran sentral. |