Malaysia, 16 Agustus 2017. Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta mengadakan mini-conference bekerjasama dengan Internatioanal Islamic University of Malaysia (IIUM), Kuala Lumpur-Malaysia. Konferensi bertema “Islamic Knowledge, Culture and Law in South-east Asia” ini diikuti oleh dua mahasiswa program Magister (S2) dan 4 mahasiswa Doktor (S3) serta enam orang tetap Dosen Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga, termasuk Direktur Pascasarjana Prof. Noorhaidi. Konferensi diawali dengan sambutan (welcoming Remark) dari kedua belah pihak. Pihak IIUM diwakili Prof. Farid Sufian Shuaib selaku ketua program conference dan Direktur Pascasarjana AIKOL-IIUM, Prof. Dr. Ashgar Ali Mohammed. Dalam sambutannya, Prof. Ashgar Ali menyampaikan rasa bahagianya sebagai tuan rumah konferensi ini. Dengan adanya program mini-conference ini diharapkan hubungan baik antara Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dengan IIUM akan semakin harmonis dalam kerjasama mengembangkan keilmuan di Asia Tenggara, khususnya di Indonesia dan Malaysia. Prof. Noorhaidi juga menegaskan bahwa tujuan utama dari mini-conference ini tidak lain ialah untuk mengembangkan riset-riset akademik dan melatih mahasiswa Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta untuk mempresentasikan penelitiannya dalam kapasitas internasional.

Enam mahasiswa yang ikut konferensi ini adalah Muchammadun (S3), Muhammad Makmun (S3), Muhammad Akmaluddin (S3), Muhammad Ikhsanuddin (S3), Unsiyah Siti Marhamah (S2) dan Iin Nur Zulaili (S2). Mereka mempresentasikan makalahnya di hadapan Profesor dan mahasiswa di Ahmad Ibrahim Kulliyah of Laws (AIKOL). Muhammadun mempresentasikan hasil risertnya tentang budaya masyarakat Lombok (NTB) dan Bali. Muhammad Makmun menyampaikan tentang hermeneutik hadits yang berfokus pada Syaikh Muhammad Mahfudz at-Tarmasyi al-Jawi, dengan presentasi menggunakan bahasa Arab. Muhammad Akmaluddin menjelaskan tentang hubungan sosial budaya pada tokoh Bishri Mustofa. Muhammad Ikhsanuddin mempresentasikan tentang perbedaan hubungan inter-religious dalam wacana hukum Islam Ba’tsul Masa’il  antara Pesantren Ali Situbondo dan Madrasah Hidayatul Mubtadin Lirboyo. Unsiyah Siti Marhamah menyampaikan tentang Islamic Feminis Pedagogy di Indonesia. Sedang Iin Nur Zulaili mengulas makalahnya tentang wacana persebaran Qur’an di Asia Tenggara, khususnya pada masyarakat kota Indonesia.

Selain mereka, enam dosen Pascasarjana juga mempresentasikan papernya. Prof. Noorhaidi sekaligus sebagai pembuka presentasi mengulas tentang Islam transnational di Asia Tenggara. Prof. Machasin menyampaikan tentang otoritas institusi keagamaan formal dan pemimpin lokal informal. Prof. Karim mengulas tentang kedatangan Islam di Indonesia berdasarkan teori India. Dr. Moch. Nur Ichwan  menjelaskan MUI dan gerakan Aksi Bela Islam di Indonesia yang berfokus pada Ulama dan Islamisme. Dr. Phil. Munirul Ikhwan berbicara tentang peninjauan kembali konstruksi sosial pada hukum Islam terkait Scholaticism. Sedang Dr. Mohammad Yunus mengurai pembelajaran akademik Sufisme di Indonesia. Di pihak IIUM, tampil mahasiswi PhD., Nur Hazirah yang mempresentasikan “Whistle Blowing dalam analisis Barat dan perspektif Syari’ah’. 

Kegiatan jonit-conference ini diselenggarakan tidak lain untuk membangun intelektual mahasiswa Indonesia, khususnya mahasiswa Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dalam mengembangkan riset dalam skalan international khususnya di kawasan Asia Tenggara. Selain itu kegiatan ini juga untuk mempererat komunikasi dan kerjasama antar kedua kampus yang terkait.