Rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Prof. Dr. H. Musa Asy’arie mewisuda 699 sarjana, bertempat di Gedung Multipurpose kampus setempat, Sabtu, 17 Desember 2011. Ke-699 sarjana yang diwisuda itu terdiri dari 1 orang lulus D3, 613 orang lulus S1, 67 orang lulus S2, dan 18 orang lulus S3. Sampai dengan wisuda kali ini, berarti lulusan atau alumni UIN Sunan Kalijaga berjumlah 36.927 orang, 311 orang diantaranya bergelar Doktor dan 2.089 orang bergelar Magister. Sementara dari yang diwisuda kali ini 7 orang diantaranya berhasil meraih predikat lulus tercepat dan terbaik. Ketujuh orang lulusan terbaik itu antara lain : Siti Mualamah, asal Grobogan, Prodi Bahasa dan Sastra Arab, Fakukltas Adab dan Ilmu Budaya, dengan IPK 3,60. Bayu Aristianto, asal Mataram, Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah, dengan IPK 3,68. Agus Salim asal Sumenep, Prodi Keuangan Islam Fakultas Syari’ah dan Hukum, dengan IPK 3,61. Dedi Wahyudi asal Kebumen, Prodi Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, dengan IPK 3,72. Endang Supriadi asal Cirebon, Prodi Sosiologi Agama Fakultas Ushuluddin, Studi Agama dan Pemikiran Islam, dengan IPK 3,60. Ngatawi asal Pati, Prodi Teknik Industri Fakultas Sains dan Teknologi, dengan IPK 3,69. Nadia Wasta Utami asal Tasikmalaya, Prodi Ilmu Komunikasi Fakultas Sosial dan Humaniora, dengan IPK 3,82.
Rektor UIN Sunan Kalijaga dalam sambutannya selesai melantik antara lain menyampaikan bahwa lulus sarjana adalah awal perjuangan bagi seseorang selesai sekolah dan tamat kuliah. Bagi yang telah berhasil bekerja atau telah berkarya di masyarakat, dengan bekal yang ditekuni selama kuliah diharapkan lebih mapan kompetensinya dan semakin besar pula peran dan karya yang disumbangkan bagi kemajuan masyarakat, bangsa dan negara. Namun bagi lulusan yang belum bekerja, berkarya di masyarakat menekuni bidang tertentu, inilah saatnya awal perjuangan menunjukkan karya nyata agar eksis di masyarakat.
Banyak yang harus diperjuangkan oleh fresh graduate, selain mencari peluang kerja, bisa juga mencari peluang beasiswa studi lanjut, baik dalam dan luar negeri, meningkatkan kompetensi di bidang yang telah ditekuni sesuai jurusan/program studinya, mengambil program pendidikan profesi atau kursus-kursus untuk menambah ketrampilan penunjang kompetensi utama atau mengembangkan bakat dan minat menjadi usaha yang produktif sehingga menjadi wirausaha atau pengusaha sukses.
Untuk menjadi wirausahawan sukses, kata Musa Asy’ari, UIN Sunan Kalijaga sudah mengarahkan dan mendorong semua mahasiswa untuk menekuni dunia interpreneurship, agar tidak memiliki ketergantungan pada dunia kerja formal. Berbagai even dan kegiatan untuk untuk menumbuhkan skill enterpreneurship dan mendorong termotivasinya para mahasiswa UIN menjadi wirausahaman-wirausahawan muda dari kalangan kampus sudah selalu dilakukan melalui Pusat StudiInterpreneurship. Upaya ini terus diperjuangan di kampus UIN ini, karena menurut data dari kementerian Koperasi dan UMKM, jumlah enterpreneur di Indonesia tahun 2010 baru mencapai 0,24 persen dari total jumlah penduduk di Indonesia. Sangat jauh di banding negara-negara di ASEAN (Singapura memiliki wirausaha 7,2 persen dari total penduduk, Thailan 4,1 persen dari total penduduk, Malaysia 2,1 persen dari total penduduknya). Sementara untuk bisa makmur warga negaranya, minimal 2 persen dari jumlah penduduknya menekuni/menjadi pengusaha. Musa Asy’ari berharap lulusan UIN Sunan Kalijaga tidak selalu dalam posisi pencari kerja (job seeker), melainkan mampu menciptakan lapangan pekerjaan bagi dirinya sendiri dan bagi masyarakat di lingkungannya (job creator), harap Musa Asy’arie.
Terakhir, Musa Asy’arie berharap alumni UIN Sunan Kalijaga siap memikul beban bersama untuk memajukan pendidikan bangsa. “Kita semua keluarga besar UIN Sunan Kalijaga, termasuk semua alumni akan terus berdakwah melalui Jalur pendidikan. Kalau pendidikan merata, kualitasnya makin hari makin meningkat, Insya Allah bangsa ini semakin maju dan sejahtera” kata Musa Asy’arie.
(sumber: Humas UIN Sunan Kalijaga)