“Kurikulum merupakan cetak biru atau gambaran nyata dari calon lulusan program studi,” jelas Prof. Dr. Sutrisno, salah satu pembicara dalam acara redesain kurikulum Prodi Agama dan Filsafat (AF) pada hari kedua. Oleh karena itu kurikulum menjadi titik berangkat dan cita-cita pengajaran di Perguruan Tinggi. Kurikulum menjadi penentu output yang dihasilkan bahkan juga input calon mahasiswa. Untuk itu, kurikulum UIN Sunan Kalijaga seharusnya dibreakdown baik dari visi dan misi institusi maupun Program Studi.
Signifikasi kurikulum dalam pengajaran di Perguruan Tinggi tersebut menggugah Program Studi AF melakukan redisain dengan tujuan untuk meninjau ulang relevansi kurikulum prodi Agama dan Filsafat (AF) khususnya konsentrasi SARK (Studi Agama dan Resolusi Konflik) dan SQH (Studi Qur’an dan Hadist). Kaprodi AF, Dr. Moch. Nur Ichwan dalam pembukaan acara menegaskan: “Saya harap redesain kurikulum hari ini akan menghasilkan yang lebih bagus. Karena sebenarnya kelas SARK itu bukan hanya kelas teoritis tapi scientific cum activism. Seharusnya untuk konflik hari ini ada suara dari UIN. Untuk itu, kita menginginkan adanya pembaharuan. Harapannya, teman-teman yang aktif dalam gerakan lintas iman bisa memberikan masukan sehingga relevansi keilmuan dan relevansi sosial dari Konsentrasi SARK akan lebih kuat”.
Acara yang dilaksanakan selama dua hari berturut-turut, 28-29 September 2012 pukul 08.00-14.30 WIB di Hall Lt. 1 PPs UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, menghadirkan beberapa pembicara dari tiga komponen, yaitu pakar kurilukulum, ahli content yang menguasai dinamika perkembangan keilmuan yang sedang diredisain, serta pihak yang mengetahui isi dari kurikulum yang sedang berjalan (dosen maupun mahasiswa). Selian itu kegitan tersebut juga menghadirkan stake holders lainnya seperti alumni dan user lulusan prodi.
Acara redisaian kurikulum prodi AF dibagi menjadi dua bagian. Pertama Focused Group Discussion (FGD) Redisain Kurikulum untuk Konsentrasi Studi Agama dan Resolusi Konflik (SARK) pada hari Jum’at, 28 September 2012. Pada hari pertama ini diagendakan 3 pembicara antara lain Prof. Dr. H. Djam’annuri, M.A., Dr. Najib Azca, M.A. dan Dr. Sylvi Dewajani. Acara dimoderatori oleh Ahmad Muttaqin, Ph.D, selaku Sekprodi AF.
Pada hari kedua, Sabtu, 29 September 2012, acara FGD ditujukan redisain kurikulum konsentrasi Studi Qur’an dan Hadis (SQH). Acara ini menghadirkan tiga orang pembicara Prof. Dr. H. Sutrisno, M.Ag., Prof. Dr. Suryadi, M. Ag. dan Dr. Phil. Sahiron Syamsuddin yang menggantikan Prof. Dr. H. Muhammad Chirzin, M. Ag. yang berhalangan hadir. Ketiga pembicara yang dihadirkan memaparkan tentang Kurikulum KBK di Program Pascasarjana, kesinambungan kurikulum Studi al-Quran dan Al-Hadis S2 dengan kurikulum TH S1, dan Isu-isu Strategis Kontemporer yang Perlu dimasukkan dalam masing-masing konsentrasi SQH.
Salah satu isu yang menegemuka dalam redisain tersebut antara lain bahwa perbedaan paradigma program studi pada tiap generasi dan profil lulusannya menjadi masalah yang wajib untuk dikaji lebih lanjut dan merupakan pekerjaan rumah yang harus segera diselesaikan oleh Program Studi AF. Untuk itu, pada akhir FGD dibentuk Tim Perumus dari masing-masing konsentrasi untuk menjawab beberapa hal terkait dengan kurikulum, antara lain: evaluasi terhadap perkuliahan yang telah berjalan selama ini apakah sudah sesuai dengan kurikulum yang ada; impelementasi dari kurikulum yang ada di lapangan serta melihat kisi-kisi tiap mata kuliah yang ditawarkan. Upaya ini dilakukan agar Prodi AF PPs UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dapat senantiasa memberikan pelayanan akademik yang sesuai dengan kebutuhan zaman.