Selasa 23 Oktober 2012 menjadi hari penting bagi tiga profesor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, sebab di hari tersebut mereka resmi dikukuhkan sebagai Guru Besar di bidangnya masing-masing dalam Rapat Senat terbuka UIN Sunan Kalijaga di Convention Hall lantai I. Mereka adalah Prof. Dr. H. Abd. Salam Arief MA. dosen Fakultas Syariah dan Hukum sebagai Guru Besar di bidang fiqih jinayah; Prof Dr. H. Maragustam, MA. dosen fakultas Tarbiyah dan Keguruan sebagai Guru Besar filsafat pendidikan Islam; dan Prof Dr. H. Sugeng Sugiyono, MA. dosen fakultas Adab dan Ilmu Budaya sebagai Guru Besar bidang linguistik.
Meskipun acara mundur 30 menit daripada jadwal semula, yang pada awalnya direncanakan pukul 08.30. Namun, tidak mengurangi kekhidmatan acara pengukuhan tersebut. Rapat Senat Terbuka ini diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Hymne UIN usai anggota Senat tiba di tempat acara. Senandung bacaan al-Qur’an menjadi pijakan acara selanjutnya dan diteruskan dengan pembukaan Rapat Senat oleh Ketua Senat sekaligus Rektor UIN Sunan Kalijaga, Prof Dr. H. Musa Asyari, MA.
Pidato Pengukuhan Guru Besar pertama disampaikan oleh Prof. Dr. H. Abd. Salam Arief MA. Dalam pidato yang diberikan judul “Ijihad, Perubahan Sosial, dan Dinamika Hukum Islam” tersebut, beliau menekankan urgensitas ijtihad sebagai sebuah solusi atas perubahan zaman. “Oleh karena itu, ijtihad dalam bidang hukum Islam dalam mengantisipasi dinamika masyarakat dan perubahan sosial merupakan suatu hal yang mesti dilakukan dalam kajian hukum Islam. Dinamika masyarakat dan perubahan sosial yang menyangkut nilai, pola tingkah laku, dan sistem sosial suatu masyarakat sangat menjadi perhatian dalam menetapkan hukum Islam” tandasnya.
Sementara pidato kedua dari Prof Dr. H. Maragustam, MA. berjudul “Filsafat Pendidikan Islam: mengukir manusia berkarakter Kuat-Positif Sebagai Modal Bersahabat dengan Budaya Global”. Dalam orasi ilmiahnya, beliau menjelaskan pentingnya membentuk karakter kuat-positif dalam diri manusia demi kebaikan manusia. Beliau menegaskan “Marilah setiap orang mengukir manusia berkarakter kuat-positif demi kejayaan dan kemaslahatan umat manusia dunia dan akhirat, khususnya bangsa Indonesia ini. Pengukiran karakter itu harus digerakkan dari dari dalam diri setiap manusia, sekalipun tetap memperhatikan faktor luar“.
Pidato terakhir disampaikan oleh Prof Dr. H. Sugeng Sugiyono, MA. yang diberikan judul “al-Qur’an, Tanda-Tanda Bahasa, dan Perubahannya”. Beliau memberikan eksplanasi seputar kajian linguistik dalam kajian al-Qur’an. “al-Qur’an sebagai performansi dari lisan dalam wujud kalam (parole), adalah “tanda-tanda linguistik” yang tetap dan tidak berubah karena ia kalam Tuhan dan bukan kalam manusia yang setiap saat mengalami perubahan. Sebagai kalam, al-Qur’an tetap sebagaimana adanya, sebuah korpus linguistik yang sempurna, baik sebagai kalam potensi (al-Kalam bi al-Quwwah) maupun kalam aktif (al-Kalam bi al-Fi’l)” tegasnya.
Usai tiga Guru Besar tersebut menyampaikan orasi ilmiahnya, Rektor UIN, Prof. Dr. H. Musa Asyari pun mengukuhkan ketiganya sebagai profesor baru UIN Sunan Kalijaga di depan khalayak yang hadir dalam acara tersebut. Usai melantik, Rektor sedikit memberikan ulasan singkat atas tiga pidato pengukuhan Guru besar tersebut dan memberikan komentar yang konstruktif bagi keilmuan Islam. Kebebasan dalam berpikir dan toleransi berpendapat menjadi tema pokok sambutannya. Akhirnya, acara pun resmi diakhiri pada pukul 11.00 WIB dengan doa yang dipimpin oleh Prof. Dr. H. Taufiq Dardiri, MA. dosen fakultas Adab dan Ilmu Budaya dan dilanjutkan dengan ramah tamah bersama.