Dua orang mahasiswa S3 Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta meraih penghargaan Pemakalah Kategori Perak dan Perunggu pada acara Kolokium Antarbangsa (International Colloqium) yang diselenggarakan oleh Fakulti Pengajian Islam Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM). Kedua mahasiswa tersebut adalah Lutfiyah Alindah dan Mibtadin. Kolokium yang diselenggarakan pada tanggal 12 November 2014 di kampus UKM Bangi Malaysia tersebut diikuti oleh 83 mahasiswa master maupun doktor dari berbagai perguruan tinggi di Malaysia, Thailand dan Indonesia. Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga dalam acara ini mengirim lima orang mahasiswa doktor (kelas beasiswa) yang sedang menyelesaikan disertasi mereka, yaitu Lutfiyah Alindah, Mibtadin, Anas Aijuddin, Fuad Mustafid dan Maulidi.
Direktur Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Prof. Dr. H. Khoiruddin, M.A. yang mendampingi delegasi Pascasarjana, memberikan apresiasi yang tinggi kepada kelima mahasiswa tersebut yang telah berusaha maksimal untuk mempersiapkan makalah dan presentasinya meskipun dalam waktu yang sangat sempit. Apresiasi serupa diberikan pula oleh Dekan Fakulti Pengajian Islam UKM, Prof. Dr. Wan Kamal Mujani di sela-sela perbincangan dengan Direktur Pascasarjana, mengingat semua makalah yang ditulis oleh mahasiswa S3 UIN Sunan Kalijaga berbahasa Inggris, sedangkan kebanyakan makalah lainnya ditulis dalam bahasa Melayu atau Indonesia. Sementara itu, Direktur Pascasarjana juga telah menyepakati beberapa bentuk kerjasama yang akan ditindaklanjuti oleh kedua institusi berkaitan dengan pengadaan seminar internasional, pertukaran mahasiswa, visitting professor, dan collaborative research.
Pada sesi akhir kolokium, dilaksanakan juga Dialog Antarabangsa yang menghadirkan narasumber dari UKM, STAIN Pekalongan, Universitas Wahid Hasyim Semarang, Prince of Sonkla University (Thailand) dan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Narasumber dari Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga sekaligus sebagai ketua delegasi, Dr. Ocktoberrinsyah, M.Ag. dalam dialog tersebut memperkenalkan pendekatan integratif-interkonektif dalam kajian keislaman yang telah menjadi ciri khas kajian di UIN Sunan Kalijaga. Di akhir presentasinya ia mengatakan “He who knows one perspective, knows none”.