Himpunan Mahasiswa Pascasarjana Indonesia (HMPI) menggelar Forum Rembuk Nasional Seminar Nasional, Stadium General, Simposium Nasional dan Musyawarah Nasional VII, dirangkaikan dengan 52 tahun Dies Natalis Universitas Negeri Jakarta(UNJ) serta refleksi 2 tahun kepemimpinan Jokowi-JK, dilaksanakan 25-29 Mei 2016 di Gedung Building II Aula M Latif UNJ dengan tema “Menata Indonesia dalam Perspektif Nawa Cita” dihadiri kurang lebih 300 mahasiswa dan alumni Pascasarjana se Indonesia. Sayangnya, pertemuan ini belum dihadiri oleh semua Pascasjana di Indonesia karena tidak semua perguruan tinggi memiliki organisasi mahasiswa Pascasarjana. Hal ini karena keunikan Pascasarjana yang mahasiswanya memiliki latar belakang yang heterogen baik dari segi usia, pengalaman, posisi di masyarakat dan kemampuan ekonominya. Dari data yang dihimpun pada pertemuan mahasiswa Pascasarjana se-Indonesia di Universitas Brawijaya Malang pada 18 Maret 2000, lembaga kemahasiswaan Pascasarjana yang sudah terbentuk di antaranya:

1. Himpunan Mahasiswa Program Pascasarjana (HMPPS) Universitas Airlangga Surabaya berdiri pada tahun 1990.

2. Ikatan Mahasiswa Program Pascasarjana Universitas Padjadjaran (IMPP Unpad) Bandung, berdiri Agustus 1995.

3. Forum Mahasiswa Pascasarjana (Forum Wacana) Universitas Negeri Malang (UM), berdiri 1 Agustus 1997.

4. Forum Mahasiswa Pascasarjana (Forum Wacana) Universitas Indonesia Jakarta, berdiri 23 April 1998.

5. Forum Komunikasi Mahasiswa Program Pascasarjana Universitas Brawijaya (Forkom PPSUB ) Malang berdiri pada bulan Juni 1998.

6. Forum Mahasiswa Program Pascasarjana (Forum Macasar) Universitas Hasanudin Makasar, berdiri Agustus 1998.

7. Forum Mahasiswa Program Pascasarjana Universitas Negeri Jakarta (UNJ) berdiri Mei 1998. 

UIN Sunan Kalijaga sudah lama terdaftar dalam keanggotaan HMPI. Selama Munas I-VI sudah ada perwakilan mahasiswa yang menghadiri kegiatan Munas HMPI sebelumnya, namun saat ini sudah menjadi alumni. Sampai tahun ini sudah terdaftar 31 Pascasarjana yang turut bergabung dalam HMPI. 

Dalam acara yang dilaksanakan selama empat hari ini, Ikatan Keluarga Mahasiswa Pascasarjana (IKMP) UIN Sunan Kalijaga mengirim dua orang utusan untuk berpartisipasi aktif dalam rangkaian kegiatan yang digelar selama acara berlangsung. Mereka adalah Muhamad Abdul Aziz (Magister Pendidikan Islam konsentrasi Pemikiran Pendidikan Islam) dan Saifuddin (Magister Studi al-Qur'an dan Hadis). Ezi, sapaan akrab Muhamad Abdul Aziz adalah Koordinator Riset dan Teknologi IKMP UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta periode 2014-2016. Ia berkesempatan menjadi pembicara dalam Simposium Nasional setelah berhasil lolos verifikasi oleh panitia dan mempresentasikan makalah dengan tema "Pembaruan Pendidikan Islam Menuju Pembentukan Masyarakat Madani di Indonesia". Dalam paparannya, Ezi mengatakan bahwa masa depan bangsa Indonesia ke depan tergambar dari kondisi pendidikan saat ini. Dunia pendidikan akhir-akhir sangat dalam keprihatinan dan butuh kepedulian serta komitmen semua kalangan baik praktisi pendidikan di lembaga pendidikan hingga orang tua di rumah. Semua potensi tersebut dipersiapkan dan diberdayakan menuju terciptanya masyarakat madani yang merupakan cita-cita bangsa Indonesia. Masyarakat Madani diprediksi sebagai masyarakat yang berkembang sesuai dengan potensi budaya, adat istiadat, dan agama. Demikian pula, bangsa Indonesia pada abad 21 ini diarahkan untuk menuju masyarakat Madani, untuk itu kehidupan manusia Indonesia akan mengalami perubahan yang mendasar yang berbeda dengan kehidupan masyarakat era sebelumnya. Masyarakat Madani yang dicita-citakan memungkinkan "terwujudnya kemandirian masyarakat, terwujudnya nilai-nilai tertentu dalam kehidupan masyarakat, terutama keadilan, persamaan, kebebasan dan kemajemukan, serta taqwa, jujur, dan taat hukum". Dibutuhkan berbagai terobosan dalam berpikir, penyusunan konsep, serta tindakan-tindakan. Pembaruan pendidikan Islam menuju masyarakat Madani sangat diperlukan, karena "pendidikan merupakan sarana terbaik yang didisain untuk menciptakan generasi baru yang tidak akan kehilangan ikatan dengan tradisi mereka sendiri tapi juga sekaligus tidak menjadi bodoh secara intelektual atau terbelakang.

     Rangga merupakan peserta seminar delegasi dari PPS UNDIP Semarang sangat mensupport degan presentasi yang diraih oleh Ezi, karena mampu bersaing dengan seluruh mahasiswa pascasarjana di seluruh Indonesia. "Kami berharap kepada Rektor dan Direktur Pascasarjana agar memperhatikan mahasiswa yang hari ini bersaing dengan seluruh mahasiswa pascasarjana se Indonesia. Atau mahasiswa-mahasiswa lainnya yang selama ini sering mengangkat nama UIN Sunan Kalijaga".

Direktur Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Prof. Noorhaidi Hasan, M,Phil, Ph.D, memberikan dukungan kepada perwakilan mahasiswa Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan HMPI ini.Prof. Noorhaidi berharap kegiatan ini dapat bermanfaat bagi pembangunan, pemerintahan dan dunia pendidikan dan riset akademik. Lebih lanjut Prof. Noorhaidi berharap forum Munas HMPI menjadi Graduate Forum berbasis riset ilmiah, dan Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta siap menjadi tuan rumah kegiatan tersebut", papar Ezi.

     Ezi juga berharap setelah kembali ke Yogyakarta, akan terbentuk forum Komunikasi Mahasiswa Pascasarjana yang menjadi wadah forum-forum ilmiah baik dalam riset tingkat nasional maupun internasional dengan memberi ruang yang sebesar-besarnya pada ranah diskusi formal maupun informal, sehingga memiliki out put berupa sumbangsih pemikiran untuk pembangunan. (wt-Afin).