Empat mahasiswa doktor program internasional Islamic Thought and Muslim Societies (ITMS) Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta mengikuti program sandwich di Georg-August Universitat di Goettingen, Germany (Universitas Goettingen). Program Sandwich ini berlangsung selama 6 (enam) bulan, November 20016 – Mei 2017 atas biaya Direktorat Pendidikan Tinggi Islam (DIKTIS) Kamenterian Agama RI. Program Sandwich ini diikuti oleh Ade Fakih Kurniawan, Andi Bahri Soi, Achmad Khusnul Khitam, dan Muhammad Bekti Lantong. Berikut pengalaman mereka selama mengikuti Sandwich di Gottingen Jerman:
Di awal kedatangan kami di Goettingen, kami disambut dengan sangat baik oleh Prof. Irene Schneider dan Prof. Fritz Schulze di kantornya, Kultuurwissenshaftliches Zentrum (KWZ) Universitas Goettingen. Dalam sambutannya yang hangat kepada kami, beliau memperkenalkan diri dan memperkenalkan staf-staf yang mendampinginya, kemudian memberikan kesempatan kepada kami untuk memperkenalkan diri dan menjelaskan rencana penelitian yang akan dilaksanakan dalam penulisan disertasi. Hal ini dimaksudkan agar beliau bisa menghubungkan kami dengan beberapa professor yang berkompeten sesuai tema penelitian kita, baik professor yang ada di dalam maupun di luar Universitas Goettingen. Pada kesempatan tersebut kami juga diperkenalkan dengan lingkungan universitas, terutama Fakutas Budaya dimana program studi Islam dan Arabistik menjadi bagiannya, perpustakaan yang luasnya hampir mendominasi luasan fakultas, serta kami “dipinjami” ruangan untuk ruang belajar kami sehari-hari selama program Sandwich.
Program sandwich ini memberikan banyak manfaat bagi kami secara akademis maupun kultural. Manfaat akademis yang dimaksud adalah kegiatan-kegiatan terkait dengan tema riset, seperti pembimbingan dengan para professor, seminar dan colloqioum, serta kuliah scientific writing. Sebagai upaya memantau progress rencana penelitian, Prof. Irene Schneider dan Prof. Fritz Schulze 2 mengadakan Colloquium dengan mengundang semua mahasiswa di bawah supervisi mereka untuk menyampaikan progress penelitiannya, termasuk kami berempat, beserta beberapa pakar yang sengaja beliau undang. Dari kegiatan yang berlangsung selama 2 hari ini kami mendapatkan berbagai saran dan bimbingan dalam mengembangkan penelitian. Bahkan dari colloquium tersebut kami difasilitas untuk bertemu langsung dengan beberapa guru besar, baik yang ada di dalam maupun di luar Universitas Goettingen, seperti Prof. Martin Ramstadt dari Institut for Phiplosphy Study of Martin Luther di Halle, Prof. Michael Marx dari Freie University di Berlin, dan Prof. Loimeier Roman dari Departemen Etnology Universitas Goettingen.
Selain program utama kami untuk menulis riset disertasi serta berdiskusi dengan professor, kami juga sempat mengikuti seminar dan perkuliahan di selah-selah kegiatan kami selama 6 bulan di Goettingen. Secara umum, perkuliahan dan seminar yang diadakan di Universitas Georg-August Goettingen dan bahkan di seluruh Jerman disampaikan dengan menggunakan Bahasa Jerman. Sangat sedikit perkuliahan dan seminar yang disampaikan dengan Bahasa Inggris. Karena itulah kami harus memilih perkuliahan maupun seminar tertentu yang disampaikan dengan Bahasa Inggris dan yang paling penting sesuai dengan bidang kami, atau paling tidak mendekati, misalnya kami pernah mengikuti seminar tentang kajian Islam di Timur Tengah, terutama kaitannya dengan sejarah Islam, al-Qur’an, dan pemetaan pemikiran kontemporer Arab dan Barat. Selain itu, kami juga sempat mengikuti perkuliahan di kelas selama studi di kampus. Meskipun disampaikan dengan Bahasa Jerman, namun kami merasa dapat sedikit mengikuti alur perkuliahan secara umum, dan yang paling penting, kami dapat melihat dan merasakan secara langsung kultur pembelajaran di kelas Universitas Goettingen sehingga menjadi pengalaman yang sangat berharga bagi kami ke depan.