Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Selamat datang di situs Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, teriring doa semoga Anda semua dalam keadaan sehat wal-afiat. Saya ingin menyampaikan bahwa Pascasarjana baru saja berulang tahun, pada 16 Maret lalu. Jika dihitung sejak berdiri pada 1983 berdasarkan Keputusan Menteri Agama No. 26 tahun 1983 yang ditetapkan kembali dengan Keputusan Menteri Agama No. 208 Tahun 1997 dan Keputusan Menteri Agama No. 95 Tahun 1999, usia Pascasarjana telah menginjak 32 tahun. Dalam usia yang sudah cukup matang ini Pascasarjana telah mampu berdiri kukuh sebagai salah satu centre of excellence pengkajian Islam di Indonesia yang berupaya membangun tradisi akademik dan mengembangkan kesarjanaan yang berkarakter dengan paradigma integrasi-interkoneksi.
Di atas visi “menjadi yang unggul dan terkemuka dalam pemaduan dan pengembangan studi keislaman dan keilmuan bagi kemajuan peradaban”, Pascasarjana terus berkarya mencetak 3.164 sarjana bergelar magister dan 442 bergelar doktor serta ilmu pengetahuan yang melekat dalam kesarjanaan yang mereka miliki. Banyak di antara mereka tampil high profile, berkiprah dalam berbagai profesi dan aktif mengabdikan diri di tengah-tengah masyarakat.
Dengan fondasi kukuh yang dimilikinya, Pascasarjana berupaya melangkah lebih jauh dan terus mengembangkan diri untuk mendukung upaya UIN Sunan Kalijaga meraih prestasi gemilang, mencapai standard pendidikan tinggi kelas dunia, atau yang kerap disebut World Class University (WCU). Sebagai mercusuar akademik UIN Sunan Kalijaga, Pascasarjana tak ragu akan berdiri di depan dalam upaya mewujudkan cita-cita ini.
Menyadari posisi penting dan strategis Pascasarjana, saya memutuskan untuk mencanangkan upaya untuk menjadikan Pascasarjana sebagai research school berkelas internasional. Inilah visi kepemimpinan saya selama 4 tahun ke depan yang mudah-mudahan akan menjadi tonggak penting pengembangan Pascasarjana di masa-masa yang akan datang. Dengan visi ini, saya menjalankan misi sebagai berikut:
- Memperkuat posisi Pascasarjana sebagai centre of excellence pengkajian Islam berperspektif integrasi-interkoneksi untuk mendukung penyelenggaraan dan pengembangan pendidikan S2 dan S3 berkelas internasional.
- Menjadikan Pascasarjana simpul penting penyelenggaraan Program 5000 doktor Kementerian Agama.
- Memperbaiki mutu penelitian dosen dan mahasiswa untuk menembus jurnal-jurnal dan penerbit akademik bergengsi berskala nasional maupun internasional.
- Memperkuat sumberdaya, sistem manajemen, administrasi keuangan, dan kelembagaan Pascasarjana untuk mendukung pengembangan akademik, penelitian, jejaring kerjasama, exposure internasional, dan keterlibatan civitas akademika dalam merespons persoalan-persoalan aktual.
- Menjadikan kampus Pascasarjana sebagai rumah akademik yang berintegritas, nyaman, asri, bernuansa religius, dan mendukung dinamisasi pengembangan keilmuan dan profesionalitas dosen, staf dan mahasiswa.
Dengan visi-misi inilah, saya menetapkan beberapa program strategis yang akan mewarnai kiprah Pascasarjana selama 4 tahun ke depan. Program-program itu meliputi:
- Peningkatan mutu pelaksanaan Tridarma Perguruan Tinggi
- Mengembangkan kurikulum, silabi, sistem pengajaran dan materi perkuliahan berbasis penelitian yang integratif-interkonektif.
- Membuka konsentrasi, kajian ataupun peminatan baru yang relevan dengan perkembangan kekinian.
- Mengembangkan kelas internasional dan program double-degree dengan universitas-universitas terkemuka di dalam dan luar negeri.
- Mengembangkan penelitian-penelitian kolaboratif berskala nasional dan internasional dengan berbagai universitas di dalam dan luar negeri.
- Mendorong dan menfasilitasi penerbitan tesis, disertasi dan makalah ilmiah dosen dan mahasiswa di berbagai penerbit akademik maupun jurnal nasional dan internasional terkemuka.
- Mengefektifkan dan mengembangkan peran pusat-pusat kajian dalam merespons persoalan-persoalan aktual di masyarakat dengan mengkontekstualisasi program-program penelitian dan diseminasi hasil-hasilnya.
- Pengembangan keilmuan berparadigma integrasi-interkoneksi:
- Mematangkan model pengajaran dan penelitian berperspektif integrasi-interkoneksi dan pengimplementasiannya ke dalam kurikulum, silabi, metode pengajaran dan materi perkuliahan.
- Membuat roadmap dan mengembangkan klaster-klaster penelitian berperspektif integrasi-interkoneksi melibatkan Majelis Penasihat Akademik (MPA), para guru besar, dosen dan mahasiswa.
- Mengembangkan pusat-pusat diskusi dan kajian untuk melatih kepekaan mahasiswa mengintegrasi-interkoneksikan berbagai bidang ilmu dalam upaya merespons persoalan-persoalan aktual masyarakat
- Peningkatan kreativitas, prestasi, dan akhlak mulia mahasiswa:
- Mendorong munculnya kelompok-kelompok diskusi dan penelitian mahasiswa.
- Menfasilitasi keterlibatan mahasiswa dalam forum-forum dan ajang kompetisi akademik, keagamaan, kepemudaan, seni, olah raga, dan keterampilan berskala nasional dan internasional.
- Memperkuat jalinan silaturahmi antara dosen dan mahasiswa melalui berbagai kegiatan sosial, keagamaan, olahraga dan seni untuk menyebarkan keteladan dalam akhlak dan pergaulan.
- Penciptaan suasana kampus yang berintegritas, asri, religius dan ilmiah:
- Menciptakan zona bebas plagiasi.
- Memelihara dan mengembangkan taman dan ruang-ruang dalam lingkungan kampus Pascasarjana.
- Menyediakan ruang-ruang dan sarana-prasarana untuk kegiatan diskusi, seminar, penelitian, keagamaan, olah raga dan seni.
- Menambah koleksi perpustakaan dengan buku-buku terbitan mutakhir, langganan e-books dan e-journals serta memastikan akses dan pemakaiannya oleh dosen dan mahasiswa.
- Peningkatan kualitas dosen dan staf:
- Mendorong dan menfasilitasi keikut-sertaan dosen dan staf dalam konferensi, seminar, workshop, diskusi ilmiah, dan pelatihan-pelatihan berskala nasional dan internasional.
- Mendorong dan menfasilitasi penyelesaian studi dosen dan staf dalam jenjang S3 ataupun S2.
- Membuka peluang-peluang pertukaran akademik dan riset kolaboratif bagi para dosen dengan civitas akademika universitas-universitas dalam dan luar negeri
- Pelaksanaan efektivitas, efisiensi, transparansi, dan akuntabilitas program:
- Melakukan perencanaan seluruh program dan kegiatan secara matang dengan mengadakan sharing pendapat dan rapat kerja melibatkan berbagai pemangku kepentingan untuk menyusun dan menurunkan program-program tersebut ke dalam RKAKL.
- Melaksanakan seluruh program secara sistematis dan terjadwal dan memonitor hasil pelaksanaannya.
- Memperkuat sistem pelaporan program dan kegiatan.
Sejak dilantik pada 6 Maret 2015, saya berupaya untuk langsung bekerja, fokus menjalankan visi-misi dan program sebagaimana dijabarkan di atas. Pertemuan yang saya adakan dengan seluruh Guru Besar Pascasarjana pada 23 Maret yang lalu bertujuan bukan saja untuk bersilaturrahmi, tetapi juga menggali pengalaman-pengalaman, nasihat dan saran-saran mereka. Ternyata mereka semua memiliki komitmen, perhatian, dan mimpi yang sama dengan saya untuk melihat Pascasarjana berkembang lebih signifikan menjadi lembaga akademik yang diperhitungkan dalam skala nasional, regional dan internasional, tentu dengan pertama-tama memperhatikan upaya perbaikan mutu akademik, penelitian dan pelayanan Pascasarjana kepada seluruh sivitas akademika. Mutu akademik dan penelitian mahasiswa mendapat perhatian khusus karena banyak yang merasakan adanya kecenderungan penurunan kualitas tesis dan disertasi yang ditulis mahasiswa Pascasarjana di tengah iklim pragmatisme dan komitmen yang tidak maksimal terhadap penelitian.
Dalam pertemuan ini juga saya menyatakan tekad untuk segera membuka kelas internasional S3 berbahasa Inggris dan Arab dalam kajian pemikiran Islam dan masyarakat Muslim (PhD in Islamic Thought and Muslim Societies) serta membuka program double degree dengan Universitas Georg August Gӧttingen, Jerman, dan Universitas Tilburg, Belanda. Kelas internasional—berfokus pada pengembangan kajian pemikiran Islam dan masyarakat Muslim terutama dalam konteks Indonesia dan Asia Tenggara—akan membuka jalan bagi mahasiswa-mahasiswa asing dan mahasiswa-mahasiswa Indonesia untuk menimba ilmu di Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga, dengan insentif sandwich selama 3-6 bulan di salah satu universitas di Eropa, Australia, USA ataupun Timur Tengah. Mereka juga akan menulis disertasi dalam bahasa Inggris atau Arab sehingga bisa dipublikasikan dan dibaca oleh khalayak akademik yang lebih luas. Pada saat yang sama, program double degree dirancang untuk mengembangkan kajian Islam secara luas, dan tidak tertutup kemungkinan untuk mengarah kepada kajian-kajian pemikiran dan masyarakat Muslim di luar Indonesia. Program ini bertujuan memfasilitasi para mahasiswa yang potensial untuk meraih pendidikan dan gelar kesarjanaan di dua universitas secara simultan, yaitu di UIN Sunan Kalijaga sendiri dan universitas mitra di luar negeri, dengan kesempatan selama 1 tahun menimba ilmu di universitas luar negeri tersebut.
Dua milestones pengembangan Pascasarjana yang saya canangkan ini akan ditopang dengan penyelenggaraan berbagai program pertukaran akademik dosen dan mahasiswa (academic exchange), konferensi, seminar dan workshop bersama (joint conference, seminar, and workshop), penelitian kolaboratif (collaborative research) dan publikasi bersama (joint publication). Juli ini Pascasarjana sudah memulainya dengan mengirim 14 akademisi dan mahasiswa untuk mengikuti konferensi bersama dan kursus singkat (summer course) dengan tema “Islam, Plural Societies, and Legal Pluralism”, serta sandwich selama 5 bulan untuk pengembangan dan kerjasama riset mahasiswa S3 dengan mahasiswa-mahasiswa Universitas Gӧttingen.
Tentu saja dengan semua langkah ini saya berharap, atmosfir akademik, minat penelitian, dan komitmen seluruh sivitas akademik Pascasarjana untuk menghasilkan karya-karya ilmiah yang bermutu dapat terdorong secara maksimal. Karya-karya itu bukan saja karya-karya yang ditulis, dibaca dan dinikmati kalangan sangat terbatas untuk kepentingan gelar akademik dan kum-kum kenaikan jabatan fungsional, tetapi karya-karya yang layak disiarkan dan dibaca khalayak akademik luas, baik pada tingkat nasional, regional dan internasional. Insyaallah, dengan ridha ilahi, semua upaya dan cita-cita ini akan dapat kita wujudkan.
Yogyakarta, 31 Maret 2015
Prof. Noorhaidi Hasan