“Wah, ini yang punya gawe,” seloroh Prof Azyumardi Azra, mantan Rektor UIN Syarif Hidayatullah, dan Eva Sundari, politikus senior dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), ketika menjabat tangan dengan Prof. Noorhaidi Hasan di acara konferensi bertajuk “Religion, State and Society in the 21st Century” pada 2 November silam.
Seloroh itu memiliki makna simbolik yang kuat bagi UIN Sunan Kalijaga bukan hanya karena diucapkan oleh dua orang tokoh penting. Melainkan juga karena disampaikan di Goethe Institute Jakarta, yang umum ditunjuk sebagai representasi jantung dan rujukan penting kebudayaan di negeri ini. Hal ini menandai keberhasilan UIN Sunan Kalijaga yang kesekian kali dalam menembus dan berperan penting dalam pembentukan diskursus penting kebudayaan di Republik ini.